SUPER JUNIOR

SUPER JUNIOR

Senin, 15 April 2013

MENGEJAR SATU TUJUAN


Nama              : Yurisa Dewi
Npm                : 18210796
Kelas              : 3 EA 13
Tulisan Bahasa Indonesia 2



Ternyata baru disadari segala sesuatu dihalalkan untuk mendapatkan tujuan yang sama, contohnya ajah yang barusan saya alami. Kisah ini terjadi 3 tahun yang lalu.
Pada tahu semua kan, Senin pagi merupakan hari yang sangat kejam “Hate Mondays” sering banget kata-kata itu menjadi Trend Topic di Twitter. Gimana nggak kejam, secara setiap hari Senin semua Aktifitas baru diawal Minggu dimulai. Selain itu juga hampir disetiap ruas jalan Macet, baik ada lampu merah, Pertigaan, Perempatan, Rel kereta. Sering banget tuh terjadi kemacetan. Kembali kemasalah yang saya alami, berawal dari aktifitas saya dipagi hari berangkat menuju kampus Gunadarma di jalan raya Kalimalang, Untuk menuju kampus, saya cukup untuk menaiki 2 kali angkot. Dari rumah cukup naik anakot 09B, turun di depan BCP. Ternyata saya turun nggak sendirian, ada seorang ibu muda yang turun barengan dengan saya. Ternyata tujuan saya dan ibu itu sama, sama-sama ingin nyebrang dan sama-sama ingin naik angkot M26. Kita sama-sama melihat angkot itu sudah hampir penuh dan hanya menyisakan satu penumpang. Dalam hati kecil saya, “saya harus buru-buru untuk sampai di angkot itu dan segera naik”, secara angkot M26 itu kalau lagi ngetem lama banget. Tapi apa mau dikata, jalan raya masih dipenuhi motor dan mobil dengan kecepatan tinggi, saya harus menunggu sampai lampu merah. Setelah mulai sepi saya pun nyebrang dan mata saya tetap tertuju pada angkot itu yang hanya menyisakan satu penumpang. Tiba-tiba malapetaka pun datang, ibu muda itu berlari lebih cepat dari saya. Dia berlari dan langsung menduduki angkot yang hanya menyisakan satu penumpang. Saya sudah pasrah saja, kalau saya harus menunggu angkot yang satunya sampai penuh. Kaki kanan saya hendak melangkahkan ke angkot itu, tiba-tiba sang supir memanggil saya, “Neng didepan masih cukup satu”. Dengan senyum sumeringah saya menghampiri pintu depan angkot itu dengan hati yang tenang. Ternyata keberuntungan masih menghampiri saya. Dan setelah kejadian itu baru saya sadari ternyata di kehidupan yang kejam ini tidak mengenal usia. status dan jabatan semua berlomba-lomba untuk meraih yang diinginkan. Bahkan angkot pun sampai diperebutkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar