SUPER JUNIOR

SUPER JUNIOR

Selasa, 19 Maret 2013

PENALARAN - BAHASA INDONESIA 2


Nama: Yurisa Dewi
NPM : 18210796
             3EA13

Bagaimana penalaran digunakan dalam proses berbahasa ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita terlebih dahulu mamahami pengertian dari penalaran.

Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. 
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Secara umum dalam penalaran terdapat  2 macam metode yaitu :

1. Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.

Ada 3 jenis penalaran induktif, yaitu : 
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena.
Contoh :
Dalam hasil ulangan menggambar anak kelas 6 si Hafizz mendapat 90
Hasil ulangan menggambar nova mendapat 85
Anak-anak yang lain mendapat 75
Hanya Deden yang mendapat 60
:: Anak kelas 6 cukup pandai menggambar ::

Generalisasi dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)

Macam-macam generalisasi :
1. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
2. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

2. Analogi
Analogi yaitu
penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Analogi juga berarti suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
Tujuan Analogi
    - Meramalkan kesamaan
    - Menyingkap kekeliruan
    - Menyusun sebuah klasifikasi

Contoh :
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut

3. Kausal
Kausal adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.

Contoh :
    Pada kata siswa-siswi, putra-putri, wartawan-wartawati, dan pemuda-pemudi

Tujuan Kausal
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
  a. Sebab ke akibat
      Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
  b. Akibat ke sebab
      Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan   akibat.
   c. Akibat ke akibat
       Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh :
Pada senin pagi terjadi kecelakaan akibatnya jalanan macet
 4. Salah Nalar
Salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran

yang valid. Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan 

kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut


2. Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan

Bagaimana penalaran di pergunakan dalam proses berbahasa ?

Karena  penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, fenomena-fenomena disekitar kita yang sering terjadi didasarkan pada penalaran maka penalaran ini di kaitkan dalam berbahasa. Untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Jadi, pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.



DAFTAR PUSTAKA :

http://carapedia.com/paragraf_analogi_info697.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar