Nama: Yurisa Dewi
NPM : 18210796
3EA13
Bagaimana
penalaran digunakan dalam proses berbahasa ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita terlebih
dahulu mamahami pengertian dari penalaran.
Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara
premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Secara umum dalam penalaran terdapat 2 macam metode yaitu :
1. Metode induktif
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan
dari penalaran deduktif.
Ada 3 jenis
penalaran induktif, yaitu :
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena.
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena.
Contoh :
Dalam hasil
ulangan menggambar anak kelas 6 si Hafizz mendapat 90
Hasil ulangan
menggambar nova mendapat 85
Anak-anak
yang lain mendapat 75
Hanya Deden
yang mendapat 60
:: Anak
kelas 6 cukup pandai menggambar ::
Generalisasi
dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan induktif dan yang bukan
loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)
Macam-macam
generalisasi :
1.
Generalisasi sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
2.
Generalisasi tidak sempurna
Adalah
generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
2. Analogi
Analogi yaitu penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Analogi juga berarti suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
Analogi yaitu penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Analogi juga berarti suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
Tujuan
Analogi
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkap kekeliruan
- Menyusun sebuah klasifikasi
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkap kekeliruan
- Menyusun sebuah klasifikasi
Contoh
:
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut
3. Kausal
Kausal adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut
3. Kausal
Kausal adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh
:
Pada kata siswa-siswi, putra-putri, wartawan-wartawati, dan pemuda-pemudi
Pada kata siswa-siswi, putra-putri, wartawan-wartawati, dan pemuda-pemudi
Tujuan
Kausal
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
b. Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh
:
Pada
senin pagi terjadi kecelakaan akibatnya jalanan macet
yang valid. Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan
kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut
2. Metode Deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
Bagaimana penalaran di pergunakan dalam proses berbahasa ?
Karena penalaran merupakan proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, fenomena-fenomena disekitar kita yang sering terjadi didasarkan pada penalaran maka penalaran ini di kaitkan dalam berbahasa. Untuk mewujudkannya diperlukan
simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa,
sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Jadi, pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata,
sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita)
dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat
menentukan kebenaran konklusi dari premis.
DAFTAR
PUSTAKA :
http://carapedia.com/paragraf_analogi_info697.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar