Nama: Yurisa Dewi
NPM : 18210796
Kelas : 3 EA 13
BAB III
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen
Proses pengambilan keputusan merupakan sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di
antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan
selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan
atau suatu opini terhadap suatu pilihan.
1. Model proses
pengambilan keputusan
Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan
keputusan oleh konsumen, yakni:
1.
Economic Models, pengambilan
keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
2.
Psychological models, diambil
lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti
pengaruh keluarga dan budaya
3.
Consumer behaviour models. Model yang
umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional
dan psikologis.
Proses sederhana pengambilan keputusan melalui tiga
tahap.
Input ( Pengaruh Eksternal)
↕
Process ( Pengambilan Keputusan Konsumen)
↕
Output ( Prilaku Setelah Keputusan )
Proses pengambilan keputusan
adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
2. Tipe proses pengambilan keputusan
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.
Keputusan
terprogram/keputusan terstruktur adalah keputusan yg berulang-ulang dan rutin,
sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama
pada manjemen tkt bawah. Contoh: keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang.
2.
Keputusan
setengah terprogram (setengah terstruktur) adalah keputusan yg sebagian dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
Contoh: Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi
dana promosi.
3.
Keputusan tidak
terprogram (tidak terstruktur) adalah keputusan yang tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen
tingkat atas. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah
contoh keputusan tidak terstruktur yg jarang terjadi.
3. Faktor yang
mempengaruhi pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah proses penanggulangan suatu
rintangan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Pendekatan
pemecahan masalah secara sistematis disebut berpikir bijaksana. Proses berpikir
bijaksana dibagi menjadi 2 tahap; pendeskripsian masalah dan pemecahan
masalah. Pendeskripsian masalah terdiri
dari dua yaitu mendefinisikan dan membatasi masalah.
a.
Mendefinisikan masalah
Definisi masalah digunakan agar semua anggota kelompok memiliki pengertian yang sama tentang tujuan rapat, yang akan menciptakan produktivitas dan kepuasan. Untuk mengetahui masalah dibuatlah pertanyaan-pertanyaan dengan kategori fakta, nilai, dan kebijakan.
Definisi masalah digunakan agar semua anggota kelompok memiliki pengertian yang sama tentang tujuan rapat, yang akan menciptakan produktivitas dan kepuasan. Untuk mengetahui masalah dibuatlah pertanyaan-pertanyaan dengan kategori fakta, nilai, dan kebijakan.
b. Menganalisis masalah
Analisis melibatkan penyelidikan berbagai sebab, akibat, gejala, riwayat
masalah. Contoh pertanyaan analisis : Siapa yang dirugikan. Untuk mendapatkan
suatu pemecahan yang baik diperlutkan standar pengukuran / tujuan yang sering
disebut dengan kriteria. Kriteria meliputi faktor-faktor berikut :
-Pemecahan
harus dilakukan secepat-cepatnya
-Pemecahan harus dapat dicapai dengan anggaran yang ditentukan
-Pemecahan harus disetujui oleh seluruh anggota
-Pemecahan harus menyelesaikan masalah
-Pemecahan harus dapat dicapai dengan anggaran yang ditentukan
-Pemecahan harus disetujui oleh seluruh anggota
-Pemecahan harus menyelesaikan masalah
4. Pembelian
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan
bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan
barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin
yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan.
5. Diagnosa
perilaku konsumen
Kepuasan konsumen merupakan masalah penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan termasuk bank. Perilaku konsumen mencerminkan mengapa seseorang
konsumen membeli suatu produk dan bagaiamana konsumen itu memilih dan membeli
suatu produk. Konsumen akan membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan yang
diharapkannya. Oleh karena itu seorang konsumen akan memilih barang yang
memenuhi harapannya.
Dengan mengkaji perilaku konsumen perusahaan dapat mengetahui tentang hasil
diagnosa siapa dan apa serta bagaimana kebenaran tentang pemakaian suatu poduk.
Dari perilaku konsumen menyenangi produk saingan dan kurang menyenangi produk
yang dihasilkan suatu perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar